Wartawan jangan terlambat menyajikan berita agar tidak menjadi berita basi
Etika jurnalistik
dalam kewartawanan untuk menulis opini atau pendapat pribadinya terhadap suatu
pesoalan atau obyek dalam berita dipublikasikan olehnya. Wartawan tidak boleh
berpendapat, tetapi harus menyampaikan pendapat orang berkaitan dengan gagasan
berita. Karena perlu diingat wartawan adalah buruh masyarakat sebagai
penyambung lidah rakyat tentunya haruslah memenuhi kebutuhan informasi yang
benar pada masyarakat baik media cetak,online, radio, televinsi atau media
elektronik lainnya.
Dalam diri
wartawan tentu akan muncul berbagai pertanyaan berkaitan dengan objek berita.
Ini disebabkan sikap skeptis atau meragukan segala hal yang diterimakanya dan
mepertanyakan ulang kebenarannya. Dengan sikap ini, wartawan memang akan
mengalami kemajuan yang bagus untuk mengumpulkan fakta dan keterangan yang
mendekati kebenaran.
Jika sikap
kritis itu muncul, maka jalan keluarnya adalah wartawan pergi ke pakar atau
orang yang ahli / berkompenten di bidangnya. Tanyakan hal-hal yang menurut
wartawan perlu dikritisi. Namun disarankan, wartawan jangan berhenti atau
merasa cukup dengan satu pendapat, jika ingin mendekati kebenaran fakta.
Tanyakan pula pada sumber-sumber lain yang berkaitan. Dengan cara ini, wartawan
akan meperoleh gambaran atau kontruksi persoalan yang sebenarnya.
Dalam
praktinya, wartawan akan banyak varian dan cara untuk menggunakan kalimat yang
mengandung opini. Seperti yang sudah dikemukakan, wartawan boleh menyampaikan
pendapat orang lain atau narasumber, tetapi tidak boleh memasukan atau menulis
opini pribadi si wartawan dalam berita. Karena itu muncul berbagai varian
kalimat seperti menggunakan kata menyatakan, mengatakan, menduga dan
sebagainya. Atau wartawan menggunakan kutipan langsung untuk menegaskan opini
narasumber dalam berita tersebut.
Opini Adalah
salah satu kata yang hampir selalu berdampingan dengan kata fakta dan keduanya
memliki perbedaan yang sangat jelas dan artikel kali ini tujuannya juga untuk
menjelaskan keduanya baik dari sisi pengertian maupun melalui contoh - contoh
kalimat opini dan fakta untuk membedakan antara keduanya.
Metode atau
cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber dapat dilakukan secara langsung
atau tidak langsung. Cara memperoleh sumber secara langsung berarti, informasi
diperoleh dari mereka yang menghayati langsung, baik, sebagai pelaku maupun
saksi hidup. Jenis sumber semacam ini dibagi menjadi, sebagai berikut. Perkembangan
jurnalisme di era modern mempunyai prasyarat yang semakin ketat. Berita yang
disodorkan seharusnya mengandung kebenaran yang disertai dengan fakta yang akurat. Pemberitaan juga harus
mengandung kebauran dan aktualitas. Dengan demikian media massa yang terlambat
memberikan berita akan dianggap memberikan berita basi, yang akhirnya di
tinggalkan oleh pembacanya. Hasrat masyarakat modern yang serba ingin cepat dan
akurat membuat media massa terpontang-panting untuk memenuhi hasrat masyarakat
tersebut.
Jurnalistik
didefinisikan sebagai suatu keterampilan atau kegiatan mengelola bahan berita,
mulai dari peliputan sampai pada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada
masyarakat secara rutin setiap hari, melalui surat kabar dan majalah atau
memancarkannya melalui siaran radio dan siaran televisi. Bagi wartawan atau
jurnalis, memahami ilmu dan teknik jurnalistik tentu merupakan hal yang mutlak.
Namun demikian, masyarakat pembaca, pendengar, atau pemirsa pun penting
mengenal dan memahami jurnalistik agar tidak menjadi objek pasif media massa.


0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home