Tuesday, 26 November 2019

Sejatinya NU Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan Jangan Politisir Kembalikan NU pada Khittah


Situbondo, TTN
Silaturrahim dengan tema Menegaskan Pengertian Khittah NU, Dzuriyah, Masyayikh, Habaib, Ulama dan Kiai se Jawa Timur, berkumpul dan dikemas dalam acara Silaturrahim di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, Kamis(21/11/2019).
Acara yang dihadiri beberapa tokoh NU dan para Kiyai diantaranya , KH Afif Afifuddin Muhajir, Rais Syuriyah PBNU notabene Wakil Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo), Prof Dr H Ahmad Zahro, MA yang didapuk sebagai moderator acara.serta para Habaib dan Ulama se Jawa Timur.
Dalam wawancara Menurut H. Agus Sholachul A'am(Gus A'am) mengatakan bahwa, Komite Khittah ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 2018, beliau adalah cucu dari Mbah Wahab, sekaligus Bendahara Komite Khittah KK-26-NU tersebut.
Belajar dari Pilpres 2019 dan Pilkada di sejumlah daerah, maka, NU harus secepatnya instrospeksi diri. Jamiyah ini jangan sampai larut dalam dukung mendukung. NU harus fokus pada masalah keummatan.

"Politik NU itu kebangsaan, politik moral. Bukan politik dukung mendukung, meraih jabatan,” Kata Gus A'am.
Bukan itu saja yang dikatakan Gus A'am, dia juga menyampaikan bahwa, sebenarnya sudah lama melakukan gerakan seperti ini dengan nama Komite Khittah KK-26-NU, yang dimana pada saat itu Nahdlatul Ulama merasa gelisah, bingung, dan Kecewa kepada beberapa pengurus besar NU akhirnya Dzuriyah membentuk Komite Khittha yang sudah berjalan setahun lebih dan pada setiap bulannya kita mengadakan semacam seminar, di Jawa Timur sudah 4 Kota, di Jawa Tengah 2 Kota, di Jakarta, serta Bandung.
"Yang kita inginkan adalah NU ini dikelola dengan tujuan awal, yaitu memperjuangkan kebenaran dan keadilan, karena pada saat ini NU di politisir oleh salah satu partai sehingga banyak terjadi peremanisme, politik uang, yang dimana seharusnya organisasi ulama tersebut bersih dari politik uang, bersih dari premanisme serta bersih dari kekuasaan", pungkas Gus A'am.
Sementara itu, KHR. Akhmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukerejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo dalam sambutannya mengatakan bahwa, berangkat dari amanah yang samgat mulia baru sekarang ini kami bisa berkumpul dan bersilaturrahim di PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo.
" Meskipun banyak harapan yang kita inginkan namun ada yang mengiringi do'a kita, semoga Gus Sholah selalu diberi kesehatan, dan tentunya tidak mengurangi semangat kita yang ditakdirkan bertemu hari ini untuk Silaturahim bersama Masyayikh yang memiliki hubungan mahabbah dengan kakek kami, dengan orang tua kami, maka hari ini kami niatkan untuk menyambung kembali mahabbah itu", Kata KHR. Azaim.
KHR. Azaim juga mengucapkan alhamdulillah, sejak pagi tadi hingga sore hari ini para Masyayikh, para habaib, dan para peserta pertemuan berlangsung khidmat dan dari hasil silaturrahim ini telah di rumuskan 9 poin keputusan, diantaranya para kiai siap mengawal perjuangan Komite Khittah KK-26 -NU hingga tingkat nasional. (Ayu).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home