Sejatinya NU Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan Jangan Politisir Kembalikan NU pada Khittah
Situbondo,
TTN
Silaturrahim
dengan tema Menegaskan Pengertian Khittah NU, Dzuriyah, Masyayikh, Habaib,
Ulama dan Kiai se Jawa Timur, berkumpul dan dikemas dalam acara Silaturrahim di
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih Kabupaten
Situbondo, Kamis(21/11/2019).
Acara yang
dihadiri beberapa tokoh NU dan para Kiyai diantaranya , KH Afif Afifuddin
Muhajir, Rais Syuriyah PBNU notabene Wakil Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah
Sukorejo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo),
Prof Dr H Ahmad Zahro, MA yang didapuk sebagai moderator acara.serta para
Habaib dan Ulama se Jawa Timur.
Dalam wawancara
Menurut H. Agus Sholachul A'am(Gus A'am) mengatakan bahwa, Komite Khittah ini
didirikan pada tanggal 24 Oktober 2018, beliau adalah cucu dari Mbah Wahab,
sekaligus Bendahara Komite Khittah KK-26-NU tersebut.
Belajar dari
Pilpres 2019 dan Pilkada di sejumlah daerah, maka, NU harus secepatnya
instrospeksi diri. Jamiyah ini jangan sampai larut dalam dukung mendukung. NU
harus fokus pada masalah keummatan.
"Politik
NU itu kebangsaan, politik moral. Bukan politik dukung mendukung, meraih
jabatan,” Kata Gus A'am.
Bukan itu
saja yang dikatakan Gus A'am, dia juga menyampaikan bahwa, sebenarnya sudah
lama melakukan gerakan seperti ini dengan nama Komite Khittah KK-26-NU, yang
dimana pada saat itu Nahdlatul Ulama merasa gelisah, bingung, dan Kecewa kepada
beberapa pengurus besar NU akhirnya Dzuriyah membentuk Komite Khittha yang
sudah berjalan setahun lebih dan pada setiap bulannya kita mengadakan semacam
seminar, di Jawa Timur sudah 4 Kota, di Jawa Tengah 2 Kota, di Jakarta, serta
Bandung.
"Yang
kita inginkan adalah NU ini dikelola dengan tujuan awal, yaitu memperjuangkan
kebenaran dan keadilan, karena pada saat ini NU di politisir oleh salah satu
partai sehingga banyak terjadi peremanisme, politik uang, yang dimana
seharusnya organisasi ulama tersebut bersih dari politik uang, bersih dari
premanisme serta bersih dari kekuasaan", pungkas Gus A'am.
Sementara
itu, KHR. Akhmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah
Sukerejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo dalam sambutannya mengatakan bahwa,
berangkat dari amanah yang samgat mulia baru sekarang ini kami bisa berkumpul
dan bersilaturrahim di PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo.
"
Meskipun banyak harapan yang kita inginkan namun ada yang mengiringi do'a kita,
semoga Gus Sholah selalu diberi kesehatan, dan tentunya tidak mengurangi
semangat kita yang ditakdirkan bertemu hari ini untuk Silaturahim bersama
Masyayikh yang memiliki hubungan mahabbah dengan kakek kami, dengan orang tua
kami, maka hari ini kami niatkan untuk menyambung kembali mahabbah itu",
Kata KHR. Azaim.
KHR. Azaim
juga mengucapkan alhamdulillah, sejak pagi tadi hingga sore hari ini para
Masyayikh, para habaib, dan para peserta pertemuan berlangsung khidmat dan dari
hasil silaturrahim ini telah di rumuskan 9 poin keputusan, diantaranya para
kiai siap mengawal perjuangan Komite Khittah KK-26 -NU hingga tingkat nasional.
(Ayu).



0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home