Monday, 10 August 2020

Sang Patih Meminta Pejabat “Tuyul” Kumpulkan Iuran Dana Perjuangan


OPINI - Demi menyelamatkan Sang Patih yang saat ini terjerat kasus hukum, karena mengamcam akan “membeli, menyembelih dan membunuh” salah satu bawahannya, Sang Patih meminta para Pejabat “Tuyul” yang telah di promosikan di jabatan tertentu untuk menggalang “Iuran Dana Perjuangan” untuk membiayai seluruh perkara yang dihadapinya. 

Pejabat “Tuyul” yang mengabdikan diri pada Sang Patih, lantas menindaklanjuti perintah Sang Patih untuk menghubungi seluruh Kepala Wilayah dan beberapa Kepala Bidang Kerajaan, untuk segera menyetorkan “iuran dana perjuangan” buat junjungannya yaitu Sang Patih yang dikenal sangat religius, jujur, tegas, dan anti korupsi. 

Tidak lupa, Pejabat “Tuyul” menggunakan cara-cara junjungannya dalam menghadapi para Kepala Wilayah yang “bandel” tidak mau menyetor iuran dana perjuangan, dengan nada “ancaman”. "Kalau ada pejabat “bandel’ tidak mau menyetor iuran dana perjuangan untuk membantu Sang Patih, jangan salahkan Sang Patih, jika di mutasi atau dilengserkan dari jabatannya”, kata Pejabat “Tuyul”. 

Pejabat “Tuyul” memastikan para pejabat yang tidak mau setor, akan menerima sanksi jika terbukti tidak mau membayar iuran dana perjuangan. "Iuran Dana Perjuangan ini sangat urgen. Sang Patih membutuhkan untuk membayar para pendamping hukum dan menyogok penuntut agar tidak ditahan dan kalau perlu dibebaskan dari semua tuntutan," ujarnya Pejabat “Tuyul”. 

Junjungan kita Sang Patih, menurut Pejabat “Tuyul”, adalah orang yang pantas kita tolong, karena sudah mengangkat dan memperomosikan dirinya dan beberapa pajabat lainnya. “Dia satu-satu Patih Kerajaan yang telah membantu mempromosikan dan memberikan jabatan kepada kita”, Kata Pejabat “Tuyul” kepada para pejabat yang telah dipromosi beberapa waktu lalu. 

Pejabat “Tuyul” juga memastikan, iuran dana perjuangan kepada Sang Patih akan “aman” dari masalah hukum, karena Sang Patih yang menjamin 100 % dan membackup jika suatu saat ada permasalahan. 

"Beliau (Sang Patih) orang yang sangat dekat dengan orang pusat. Selain memiliki jaringan orang pusat, Sang Patih juga banyak di dukung oleh tokoh-tokoh agama, media, dan aktivis," kata Juhana. 

Pejabat “Tuyul” sebagai koordinator Kepala Wilayah di zona 4 pun menegaskan bahwa dirinya telah membayar promosinya sebesar 150 juta, Sekarang dirinya dan institusinya sudah mengalokasikan iuran dana perjuangan sebesar 30 juta, dan telah diberikan kepada Sang Patih secara bertahap. Untuk iuran dana perjuangan saat ini, Sang Patih meminta masing-masing Kepala Wilayah sebesar 5 juta, dan untuk pejabat kepala bidang kerajaan akan ada Pejabat “Tuyul” lainnya yang ditugaskan. 

Menurut Pejabat “Tuyul”, duit yang dikumpulkan dari iuran dana perjuangan sangat dibutuhkan dengan segera oleh Sang Patih. "Meski jumlahnya sedikit, efek langsungnya ke Sang Patih sangat besar", ucapnya. 

Kepala Kantor Mutasi Pegawai juga sudah diperintahkan Sang Patih, untuk mengajukan usulan mutasi pejabat lagi, dan perintah Sang Patih kepada Kepala kantor Mutasi Pegawai juga sangat jelas. “Pak ‘Sengkuni’(panggilan Kepala Mutasi Pegawai Kerajaan), silahkan secepatnya ajukan mutasi pejabat lagi, kolusi dikit-dikit nggak masalah. Jika ada apa-apa, saya backup sepenuhnya, saya yang bertanggungjawab”, pungkas cerita dari Pejabat “Tuyul”, mengutip kata-kata Sang Patih. 

Sebuah fiksi tentang iuran “Tuyul” peliharaan Patih Kerajaan 
Penulis : H.Nawiryanto Winarno, SE, Pimred Media Teropong Timur dan Ketua Umum LSM Teropong

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home