Thursday, 4 June 2020

Halal Bihalal Virtual Wabup Bahas Kesehatan Santri




TEROPONG Jbr - Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, bersama sejumlah pejabat dan pengasuh pondok pesantren se-Jember membahas kesehatan santri menjelang kembalinya para santri ke pondok. Pembahasan itu dilakukan dalam acara halal bihalal yang digelar secara virtual di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu malam, 03 Juni 2020.
Sesuai data, pondok pesantren yang terdaftar di Kementerian Agama Kabupaten Jember sejumlah 611 dengan santri yang jumlahnya mulai 50 sampai ribuan santri. Ini perlu penanganan dan perhatian khusus, karena ponpes memiliki tatanan budaya dan tradisi khas masing-masing ponpes. “Halal bihalal ini membahas tentang bagaimana menyikapi rencana kembalinya para santri ke pondok pesantren agar aman dari Covid-19,” ungkap pria yang juga pengasuh Ponpes Al Falah Silo ini
Lebih jauh Wabup berharap pihak ponpes betul-betul siap ketika santri kembali saat memasuki masa new normal atau tatanan baru dalam menghadapi Covid-19. “Kehidupan new normal bukan seperti normal kembali pada awal kehidupan, tetapi kegiatan-kegiatan sosial keagamaan tetap dilaksanakan tetapi harus ketat sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.

Dalam kesempatan halal bihalal itu, wabup mengingatkan adanya rapid test gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk sekitar 50 ribu santri. Juga mengingatkan adanya ketentuan-ketentuan untuk para santri agar aman dari penularan Covid-19. “Pemerintah Kabupaten Jember membekali santri dengan masker dan bantuan kain alas sholat, juga vitamin selama satu bulan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Kemenag Kabupaten Jember, Muhammad, S Sos., juga mengungkapkan bahwa pondok yang terdaftar di Kemenag sejumlah 611. Untuk itu saya mengajak pengasuh pondok untuk bersama sama mematuhi protokol kesehatan dan anjuran anjuran pemerintah. Mengatasi penyebaran Covid-19 jangan hanya mengandalkan pemerintah daerah, tetapi perlu bersama sama mengubah kebiasaan masing-masing. “Mari bersama-sama mengikuti protokol kesehatan dan anjuran pemerintah. Jangan sampai kembalinya santri menjadi klaster Covid-19 baru,” tandasnya. (*)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home